
Semarang, 3 Juli 2025 – Di tengah dinamika pasar kerja yang kian kompetitif, tuntutan terhadap lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk memiliki kompetensi relevan dan daya saing tinggi semakin mendesak. Menjawab tantangan ini, SMK 17 Agustus 1945 Semarang mengambil langkah progresif melalui sebuah inisiatif krusial: link and match kurikulum SMK 17 Agustus Semarang dengan dunia industri (DUDI). Acara yang bertajuk “Penyelarasan Kurikulum Membangun Kemistri Kerjasama SMK dengan Industri sebagai Upaya Keterserapan Lulusan SMK 17 Agustus 1945 Semarang” ini telah sukses digelar Senin, 30 Juni 2025, bertempat di SMK 17 Agustus 1945 Semarang.
Inisiatif ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah strategi fundamental untuk mengimplementasikan konsep Link and Match yang menjadi salah satu prioritas dalam pendidikan vokasi. Kolaborasi erat dengan DUDI ini diharapkan mampu menekan angka pengangguran lulusan kejuruan yang sayangnya terus bertambah dari waktu ke waktu.
Membangun Jembatan Kompetensi: Mengapa Link and Match Penting?
Konsep Link and Match bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah kebutuhan mendesak bagi pendidikan vokasi di Indonesia. Tujuannya jelas: menjembatani kesenjangan antara kompetensi lulusan sekolah dengan kebutuhan riil industri. Ketika kurikulum disusun bersama dengan pihak industri, maka materi pelajaran dan praktik yang diberikan akan sesuai dengan standar dan teknologi yang berlaku di lapangan.
“Kami menyadari betul bahwa lulusan kami harus siap bekerja begitu mereka menyelesaikan pendidikan,” ujar Kepala Sekolah SMK 17 Agustus 1945 Semarang, Ibu Rachel Lilik Suryani, S.Pd., MA, dalam sambutannya. “Oleh karena itu, penyusunan kurikulum bersama DUDI ini menjadi sangat vital. Kami tidak hanya ingin mencetak siswa pintar, tetapi juga siswa yang terampil, adaptif, dan memiliki karakter kuat yang dibutuhkan dunia kerja.” Beliau menambahkan bahwa ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan siswa dan kemajuan industri.
Penyelarasan kurikulum ini juga mencakup penguatan aspek soft skills dan penguatan karakter peserta didik vokasi. Seringkali, kemampuan teknis saja tidak cukup. Kemampuan berkomunikasi, kerja tim, problem-solving, etos kerja, dan adaptasi terhadap lingkungan kerja adalah beberapa soft skills yang sangat dicari oleh industri. Oleh karena itu, kurikulum yang diselaraskan akan memastikan bahwa aspek-aspek ini juga terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Kolaborasi Spesifik Jurusan dengan Mitra Industri Unggulan
Keberhasilan program Link and Match ini sangat bergantung pada kualitas dan komitmen mitra industri yang terlibat. SMK 17 Agustus 1945 Semarang patut berbangga, sebab acara link and match kurikulum SMK 17 Agustus Semarang dengan DUDI yang digelar pada hari Senin, 30 Juni 2025 dihadiri oleh perwakilan dari tiga DUDI terkemuka yang menjadi mitra strategis dan didampingi oleh Bapak Pandoyo Edi Hartomo, M.Pd selaku Pengawas SMK Kota Semarang. Kolaborasi ini dilakukan secara spesifik per jurusan, memastikan relevansi maksimal antara pendidikan dan kebutuhan industri.
Jurusan Farmasi dan Puskesmas Krobokan: Mencetak Tenaga Kesehatan Profesional

Keterlibatan Puskesmas Krobokan dalam penyelarasan kurikulum menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas tenaga kesehatan tingkat dasar. Bagi siswa Jurusan Farmasi di SMK 17 Agustus 1945 Semarang, kolaborasi ini membuka peluang emas untuk mendapatkan pengalaman praktik langsung di fasilitas kesehatan yang sesungguhnya.
“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini,” kata Ibu apt. Dian Safaroh, S.Farm, Penanggung jawab Puskesmas Krobokan. “Siswa SMK yang magang di tempat kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga merasakan langsung bagaimana pelayanan kesehatan diberikan kepada masyarakat. Kami bisa memberikan masukan langsung mengenai kompetensi apa saja yang perlu dikuasai oleh calon tenaga kesehatan agar mereka siap terjun ke lapangan setelah lulus.” Tentunya, pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi para lulusan.
Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan PT. Taman Media: Membentuk Kreator Digital Berbakat

Di era digital ini, industri kreatif dan media berkembang pesat. Keterlibatan PT. Taman Media sebagai mitra strategis adalah langkah cerdas bagi SMK 17 Agustus 1945 Semarang yang memiliki Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Bapak Krida Pandu Gunata, M.Kom, Direktur PT. Taman Media, menyampaikan pandangannya. “Perkembangan teknologi sangat cepat, dan kurikulum pendidikan harus bisa mengimbangi. Kami berharap, melalui penyelarasan ini, lulusan SMK 17 Agustus 1945 Semarang akan memiliki keterampilan digital yang mutakhir, kreatif, dan inovatif, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di industri media dan digital.” Ini adalah win-win solution, di mana perusahaan mendapatkan SDM berkualitas dan siswa mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan PT. Sunmotor Indosentra Trada: Menyiapkan Teknisi Otomotif Handal

Sebagai salah satu pemain besar di industri otomotif, kontribusi PT. Sunmotor Indosentra Trada sangat krusial, terutama bagi siswa Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Kerja sama ini memastikan bahwa lulusan memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi otomotif terkini dan standar operasional di industri manufaktur.
“Industri otomotif membutuhkan teknisi yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga praktik dan memiliki kepekaan terhadap kualitas,” ungkap Bapak Latif Wibowo, Service Representative Training PT. Sunmotor Indosentra Trada. “Kami siap berbagi pengetahuan dan pengalaman agar kurikulum SMK 17 Agustus 1945 Semarang relevan dengan perkembangan teknologi otomotif yang kami gunakan. Harapannya, lulusan mereka bisa langsung berkontribusi di lini produksi atau bengkel kami tanpa banyak adaptasi lagi.” Oleh karena itu, penyelarasan ini sangat mendukung produktivitas.
Langkah Konkret Menuju Keterserapan Lulusan

Penyelarasan kurikulum ini tidak hanya berhenti pada tingkat pembahasan. Ada langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk memastikan implementasi efektif. Ini termasuk:
- Penyusunan Kurikulum Bersama: Tim pengajar dari SMK 17 Agustus 1945 Semarang akan berkolaborasi langsung dengan perwakilan DUDI dari masing-masing bidang untuk merancang silabus, materi ajar, dan praktik yang sesuai dengan standar industri.
- Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang Terstruktur: Siswa akan memiliki kesempatan untuk melaksanakan PKL di perusahaan-perusahaan mitra, memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah secara langsung dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.
- Program Magang Guru: Guru-guru produktif juga akan mengikuti program magang di industri untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar tetap relevan dengan perkembangan industri. Hal ini penting untuk memastikan transfer pengetahuan yang mutakhir kepada siswa.
- Sertifikasi Kompetensi: Lulusan akan didorong untuk mengikuti sertifikasi kompetensi yang diakui oleh industri, sehingga meningkatkan nilai jual mereka di pasar kerja dan memberikan pengakuan formal atas keahlian yang mereka miliki.
Melihat antusiasme dan komitmen dari semua pihak yang terlibat, prospek keterserapan lulusan SMK 17 Agustus 1945 Semarang di dunia kerja tampak semakin cerah. Kebijakan Link and Match ini diharapkan dapat menjadi model bagi SMK lain dalam mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan berdaya saing global. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan emas ini! Bagi Anda orang tua siswa, calon siswa, atau pihak industri yang tertarik untuk menjadi bagian dari ekosistem pendidikan vokasi yang maju, mari bersama-sama mendukung upaya SMK 17 Agustus 1945 Semarang dalam mencetak lulusan unggul yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Follow Sosial Media Kami :
Instagram : smk17agustus_semarang
Facebook : smk17agustus_semarang
Youtube : smkagustussemarang
TikTok : @smk.17.agustus.19
Baca juga : Explore Culture, Connect With Industries
#LinkAndMatch #SMK17Agustus1945Semarang #PendidikanVokasi #SiapKerja #KurikulumIndustri #PuskesmasKrobokan #TamanMediaIndonesia #SuzukiIndomobilMotor #LulusanUnggul